Kenyataan di Lapangan
Akibat kebijakan pemerintah yang masih belum
terarah membentuk suatu sistem pendidikan nasional jangka panjang, maka
timbullah perilaku lembaga penyelenggara pendidikan yang selama ini dikeluhkan
masyarakat. Dari proses pembelajaran di kelas-kelas yang monoton, guru yang
mangkir dari tugas mengajarnya, hingga mengakibatkan peserta didik pun
terlantar, atau bahkan tawuran, karena tidak adanya program pengajaran yang
konsisten.
Kegiatan try
out menjelang ujian nasional pun ternyata diagendakan bukan hanya satu
kali, namun paling tidak 4 (empat) kali, yaitu tingkat daerah binaan,
kecamatan, kota/kabupaten, dll. Seorang siswa sekolah dasar bahkan menyatakan
bahwa dirinya telah mengikuti sembilan kali try
out UN tahun ini. Opo tumon ?
Jangankan sembilan kali, try out satu
kali saja menyiratkan ketidaksiapan institusi pendidikan untuk mengikuti ujian
nasional.
Sungguh menyedihkan, Hari Pendidikan Nasional setiap
tanggal 2 Mei dirayakan, berbagai seminar pendidikan digelar, pelatihan guru
dipusatkan di kantong-kantong pendidikan, inovasi pembelajaran diekspresikan,
kurikulum pun berganti-ganti secara periodik, namun dunia pendidikan kita masih
berorientasi pragmatis pada nilai-nilai akademik yang kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment here ..