ANAK KANGURU NAIK KE KANTUNG INDUKNYA UNTUK ISTIRAHAT DAN MAKAN ("AKU TAHU!" : Asal Tahu Saja, Suranto Adi Wirawan, 2010)

Minggu, 06 September 2015

HARU BIRU UN (2)

Kenyataan di Lapangan
Akibat kebijakan pemerintah yang masih belum terarah membentuk suatu sistem pendidikan nasional jangka panjang, maka timbullah perilaku lembaga penyelenggara pendidikan yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Dari proses pembelajaran di kelas-kelas yang monoton, guru yang mangkir dari tugas mengajarnya, hingga mengakibatkan peserta didik pun terlantar, atau bahkan tawuran, karena tidak adanya program pengajaran yang konsisten.
Kegiatan try out menjelang ujian nasional pun ternyata diagendakan bukan hanya satu kali, namun paling tidak 4 (empat) kali, yaitu tingkat daerah binaan, kecamatan, kota/kabupaten, dll. Seorang siswa sekolah dasar bahkan menyatakan bahwa dirinya telah mengikuti sembilan kali try out UN tahun ini. Opo tumon ? Jangankan sembilan kali, try out satu kali saja menyiratkan ketidaksiapan institusi pendidikan untuk mengikuti ujian nasional.
Sungguh menyedihkan, Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei dirayakan, berbagai seminar pendidikan digelar, pelatihan guru dipusatkan di kantong-kantong pendidikan, inovasi pembelajaran diekspresikan, kurikulum pun berganti-ganti secara periodik, namun dunia pendidikan kita masih berorientasi pragmatis pada nilai-nilai akademik yang kosong.
lintasberita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment here ..