Apa sih bukti adanya kebangkitan nasional itu ? Konvoi motor gede keliling Jawa sejauh 1908 kilometer ? Penampilan (glamour) para selebriti dalam kabaret di televisi itu ? Semakin banyaknya produksi film nasional di layar lebar ?
Ataukah kenaikan harga BBM ?
Ataukah, konflik sosial yang semakin merebak di mana-mana ?
Ataukah ..., pembunuhan diri bapak dan anak-anaknya di Tegal ?
Ya, hari ini genap 100 tahun kebangkitan nasional.
GENAP SERATUS TAHUN ?
Wow, itulah dia!
Kita masih suka menghubung-hubungkan.
Nomor keberuntungan.
Angka keramat.
Link-link yang tidak ilmiah itu seakan menjadi penghubung ke acara-acara festival,, hura-hura, pesta pora.
Ulangtahun (apapun) kelipatan angka sepuluh dan lima akan lebih meriah acaranya dibanding selainnya. Dan akan mencapai puncaknya bila mencapai angka 100, atau 1000.
Sehingga kita mengenal kawin perak 25 tahun, kawin emas 50 tahun (kalau 100 tahun kawin apa ya? kawin platinum ngkali!)
Acara-acara televisi yang banyak mengundang ha ha hi hi pun bila mencapai episode seribu pasti akan menampilkan bintang tamu yang lebih ha ha hi hi hu hu he he ho ho, seolah semua persediaan tawa harus dikeluarkan saat itu juga. Semua orang harus terbahak-bahak, seakan langit runtuh di bumi Indonesia. Agar tampaklah negeri yang subur makmur.
Bukan.
Bukan negeri yang subur makmur.
Tapi negeri mesin tawa, ngeri ngocol, negeri mbanyol ...
Seabad kebangkitan nasional, beribu tanya mendesak-desak di dada :
apanya yang bangkit ???
Ataukah kenaikan harga BBM ?
Ataukah, konflik sosial yang semakin merebak di mana-mana ?
Ataukah ..., pembunuhan diri bapak dan anak-anaknya di Tegal ?
Ya, hari ini genap 100 tahun kebangkitan nasional.
GENAP SERATUS TAHUN ?
Wow, itulah dia!
Kita masih suka menghubung-hubungkan.
Nomor keberuntungan.
Angka keramat.
Link-link yang tidak ilmiah itu seakan menjadi penghubung ke acara-acara festival,, hura-hura, pesta pora.
Ulangtahun (apapun) kelipatan angka sepuluh dan lima akan lebih meriah acaranya dibanding selainnya. Dan akan mencapai puncaknya bila mencapai angka 100, atau 1000.
Sehingga kita mengenal kawin perak 25 tahun, kawin emas 50 tahun (kalau 100 tahun kawin apa ya? kawin platinum ngkali!)
Acara-acara televisi yang banyak mengundang ha ha hi hi pun bila mencapai episode seribu pasti akan menampilkan bintang tamu yang lebih ha ha hi hi hu hu he he ho ho, seolah semua persediaan tawa harus dikeluarkan saat itu juga. Semua orang harus terbahak-bahak, seakan langit runtuh di bumi Indonesia. Agar tampaklah negeri yang subur makmur.
Bukan.
Bukan negeri yang subur makmur.
Tapi negeri mesin tawa, ngeri ngocol, negeri mbanyol ...
Seabad kebangkitan nasional, beribu tanya mendesak-desak di dada :
apanya yang bangkit ???

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment here ..