ANAK KANGURU NAIK KE KANTUNG INDUKNYA UNTUK ISTIRAHAT DAN MAKAN ("AKU TAHU!" : Asal Tahu Saja, Suranto Adi Wirawan, 2010)

Senin, 26 Mei 2008

Soeharto : Pahlawan atau Koruptor ?

Jika seorang tokoh masyarakat berbuat baik, maka itu adalah kewajibannya. Bukan suatu hal yang istimewa. Perbuatan baik seorang artis, pejabat, kepala negara kepada rakyatnya, tidak layak disebut sebagai “jasa”. Dengan segala kewenangan, kemmapuan, dan popularitasnya, mudah saja mereka berlaku demikian, di saat banyak orang ingin berbuat baik.
Di saat banyak orang ingin “menjadi pahlawan”, para tokoh masyarakat wajib berada di garis depan kepahlawanan. Itu adalah tugasnya. Rakyat menggaji dia, mendukung popularitasnya, untuk melaksanakan tugasnya tersebut.
Maka tak layak seorang (mantan) pejabat atau tokoh masyarakat diberi gelar kepahlawanan, bintang jasa atau bahkan dikuburkan di makam pahlawan, dengan upacara kebesaran militer.
Dengan pemaparan begini, timbul pertanyaan : apakah Soeharto itu seorang pahlawan ?
Jelas bukan.
Apakah dia seorang koruptor ?
Itu harus dibuktikan oleh pengadilan yang independent dan transparan.
Tidak mungkin ada manusia yang seratus persen baik, atau seratus persen jelek.
Harus ada prosedur pertanggungjawaban yang fair sebelum seorang (mantan) tokoh masyarakat diberi penghargaan atau dijatuhi hukuman.
Ini berarti, perlakuan yang diberikan kepada mendiang Soeharto : memakamkannya dengan upacara militer, mendoakan dengan tahlilan, itu adalah berlebihan, dan membuktikan bahwa kita adalah bangsa inferior, butuh waktu lebih lama untuk bangkit.
lintasberita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment here ..