ANAK KANGURU NAIK KE KANTUNG INDUKNYA UNTUK ISTIRAHAT DAN MAKAN ("AKU TAHU!" : Asal Tahu Saja, Suranto Adi Wirawan, 2010)

Senin, 24 Maret 2014

GURU PRAKTISI (1)


Menimbang tujuan perubahan kurikulum terbaru, 2013, yaitu agar siswa tidak terbebani banyaknya mata pelajaran yang mereka serap, maka dari segi kalangan guru juga harusnya diadakan reformasi besar-besaran.
Reformasi yang dimaksud ialah agar para guru yang mendidik anak-anak kita berasal dari kalangan praktisi/professional. Misalnya saja : untuk mata pelajaran ekonomi/berhitung, kita memerlukan para pelaku usaha untuk mengajari perihal  hitung-menghitung; untuk pelajaran berbahasa (baca / tulis) kita memerlukan para seniman/budayawan; sedang untuk olah tubuh, kita membutuhkan jasa para instruktur senam/aerobik.
Pemikiran ini berawal dari keprihatinan akan masih stagnannya kualitas pada khususnya dan kualitas pendidikan nasional pada umumnya. Acap kita dengar, guru visioner/berkarakter, biasanya mengajar dengan hati, mencintai dan dicintai murid-muridnya. Biasanya guru seperti ini dikenal sebagai guru inti, namun presentasenya masih amat rendah di negeri kita. Sebagian besar guru kita adalah guru yang mengajar seadanya, sekadar untuk mengejar target kurikulum.
Mungkin inilah sebabnya, nasehat guru tidak dipatuhi, yang pada gilirannya mengakibatkan tawuran pelajar. Guru mereka bukanlah orang berpengalaman dalam bidang yang diajarkannya. Guru selama ini hanyalah tenaga bayaran yang dididik untuk mengajarkan materi berhitung, berbahasa dll.
lintasberita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment here ..