Sungguh, beban yang disandang guru, apalagi
yang mengajar pada jenjang pendidikan dasar, amat berat. Guru SD/MI merupakan
peletak dasar worldview tentang
kependidikan pada anak-anak bangsa. Jika dasarnya baik, maka (diharapkan)
anak-anak bangsa akan merespon positif terhadap pendidikan yang mereka alami
berikutnya. Sebaliknya, jika buruk, (dikhawatirkan) dapat menjadi stigma betapa
rendahnya kualitas pendidikan maupun sekolah pada khususnya.
Para peserta didik akan trauma dengan
pendidikan dan menganggap sekolah sebagai penjara bagi kebebasannya berkreasi.
Timbullah gagasan deschooling society,
home schooling, serta maraknya lembaga-lembaga bimbingan belajar, sebagai
dampak carut-marutnya sistem pendidikan nasional, yang menjadikan guru tidak
maksimal mengajar di sekolah.
Itu masih sekelumit kondisi internal dalam
dunia pendidikan, sedangkan, tantangan dari luar dunia ini masih amat banyak.
Kompetitor yang dianggap paling besar dan kerap dikeluhkan para pengajar adalah
glamor dunia selebriti, stasiun-stasiun televisi, yang dituding banyak
menampilkan tontonan-tontonan tak layak konsumsi.
Peserta
didik lebih mengidolakan pesohor yang tak pernah mereka temui daripada guru
yang sehari-hari mendampingi. Para petenar yang baru kemarin sore dibesarkan
media lebih diamini ketimbang guru-guru yang dengan setia memberikan bimbingan
dari nol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment here ..